Kamis, 27 Maret 2014

Rasa sakit yang tak kunjung reda

Sudah 6tahun berlalu, tapi kenyataanya rasa sakit itu masih bercokol kuat dalam diri. Rasa  sakit itu masih tetap membayangi setiap saat. Rasa sakit akan kehilangan terdalam saya, rasa sakit yang membuat saya tetap berada ditempat yang sama, rasa sakit yang membuat saya tidak mampu untuk berpindah tempat. Rasa sakit saya kehilangan bapak begitu dalam, yang membuat saya sampai saat ini belum mampu untuk ikhlas, belum mampu untuk tersenyum ketika mengingat kepergiannya, wajahnya, ataupun kebersamaan kami. Rasa sakit yang membuat saya menjadi sangat sensitif dengan sosok yang berhubungan dengan bapak.
Membuat saya selalu merasa ketakutan, ketakutan akan kehilangan-kehilangan lain. Membuat saya selalu berada dalam gelap yang pekat, gelap yang menakutkan. Saya tau itu salah, tidak ada pembenaran dengan semua yang saya lakukan, tapi toh nyatanya saya tak mampu keluar dari kepekatan rasa sakit itu. Saya tidak mampu bergeser, semakin saya mencoba maka semakin rasa sakit itu menusuk dan merongrong saya, semakin saya berusaha mencari cahaya itu maka semakin dalam pula saya tersedot dalam gelap. 
Harusnya saya menyemangati diri bahwa Tuhan pasti memberi hikmah yang baik dalam setiap peristiwa yang saya alami, tapi itu tidak bisa saya lakukan dengan kehilangan bapak. Saya hanya merasakan sakit, hampa, dan tidak tahu harus bagaimana. Itu dosa! Iya saya tahu. Tapi saya takut untuk semakin keluar dari rasa sakit itu, karena itu membuat saya semakin terjerembab. 
Saya bukannya bahagia dengan ini semua, saya sedih, karena dengan begini membuat bapak tidak tenang, membuat bapak tidak bahagia, tapi saya harus bagaimana? Saya juga sudah berusaha, tapi hasilnya sama saja :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar